top of page

BUDIDAYA BUNGA TELANG UNTUK URBAN FARMING: STUDI KASUS DI KOTA MEDAN, SUMATRA UTARA

  • Writer: Nazla Syafitri
    Nazla Syafitri
  • Feb 7, 2022
  • 13 min read

By: Nazla Syafitri Rangkuti dan Devita Ramadina


Latar Belakang Pandemi Covid-19 yang menyebar di seluruh dunia tidak terkecuali Indo

nesia telah menurunkan produktivitas manusia dan ekonomi masyarakat secara global. Penurunan ini sebaliknya tidak terjadi pada sektor pertanian Indonesia. Menurut Kepala BPS dalam laman Litbang Pertanian (2021) dijelaskan bahwa adanya peningkatan produksi dan capaian ekspor dengan nilai pertumbuhan 14.3 persen. Pertumbuhan ini menjadi salah satu penopang perekonomian nasional disamping menurunnya sektor lain. Karena itu, pertanian mampu menjadi peluang usaha dan pengembangan ekonomi masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah. Peluang usaha yang didasari dari produksi pertanian meningkat seiring bertambahnya aktivitas masyarakat berkaitan dengan tanaman selama pandemi Covid-19 sejak tahun 2020. Hal ini dilakukan dimulai dari skala rumahan atau UMKM yang tidak membutuhkan biaya besar. Salah satu jenis tanaman potensial adalah bunga telang (Clitoria ternatea) yang umum digunakan sebagai tanaman hias sekaligus tanaman herbal yang dapat dikonsumsi. Kebermanfaatan bunga telang telah banyak diteliti yang akan dijabarkan pada essay ini. Selain itu, pertumbuhannya yang tidak bergantung cuaca dan iklim menyebabkan produksi relatif stabil sehingga tidak membutuhkan biaya besar dalam perawatannya. Oleh karena itu, pengembangan bunga telang telah dilakukan dominan di Pulau Jawa. Eksistensi bunga telang yang cukup terkenal di Pulau Jawa sayangnya tidak merata untuk Pulau Sumatra seperti Kota Medan. Pengetahuan dan tradisi yang menyebabkan bunga telang dianggap bukan jenis tanaman yang potensial untuk dibungakan. Dengan melihat potensi yang ada, bunga telang termasuk jenis tanaman ekonomis yang dapat dibungakan dalam skala rumahan terutama di Kota Medan dengan melakukan edukasi secara daring. Dengan latar belakang inilah, penulis ingin menjelaskan karakteristik dan kekayaan bunga telang serta potensi ekonomi yang dapat dibungakan masyarakat terutama milenial di Kota Medan dengan modal hemat di kantong. Mengenal Bunga Telang Bunga telang (Clitoria ternatea) atau disebut juga butterfly pea merupakan bunga berkelopak tunggal berwarna ungu (Apriani, 2020). Bunga ini juga ditemukan dengan kelopak majemuk dengan variasi warna ungu, putih, dan biru. Warna yang paling dikenal adalah ungu karena kandungan antosianin yang paling tinggi dan digunakan sebagai pewarna alami (Gambar 1). Pertumbuhannya dengan cara merambat yang umum ditemui di pekarangan atau tepi persawahan. Tanaman ini termasuk kedalam suku Febaceae (polong-polongan) berasal dari Asia tropis dan telah menyebar ke negara lain seperti Amerika.


Gambar 1. Bunga telang dengan kelopak tunggal. Kandungan fitokimia atau unsur kimia bunga telang telah diteliti oleh Kazuma, dkk. (2003) diantaranya flavonoid, antosianin, flavonol glikosida, kaempferol glikosida, quersetin glikosida, dan mirisetin glikosida. Bagian tanaman yang paling menarik adalah bunga karena kaya akan flavonoid yang memberikan warna pada bunga telang atau biasa disebut antosianin. Antosianin memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi karena mampu memutus rantai radikal bebas (Marpaung, 2020). Kandungan antosianin per helai bunga kering sebesar 2.22 x 10-3 mg (Kusrini, dkk., 2017). Besarnya kandungan fitokimia ini bergantung pada geografis, suhu, iklim, dan kesuburan tanah suatu wilayah (Apriani, 2020). Karenanya, bunga telang yang diperoleh dari tempat berbeda akan menghasilkan nilai fitokimia yang berbeda pula.


Gambar 2. Jenis flavonoid dan struktur turunannya: flavonol, antosianidin, flavonol, flavon (2020). Manfaat bunga telang Pemanfaatannya sudah di mulai dari peradaban Asia dan Amerika. Pengobatan India kuno menggunakan bunga telang sebagai bahan penting ramuan herbal yang tercantum dalam kitab Ayurveda berumur ribuan tahun (Marpaung, 2020). Manfaat bunga telang tidak hanya di bagian bunga saja, melainkan seluruh bagian mulai dari akar, biji, batang, bunga, dan daun. Hal ini diketahui pada bagian akar misalnya memiliki manfaat neuroprotektif. Beberapa manfaat bunga telang yang telah diteliti sebelumnya, yaitu: - Antioksidan; kandungan antioksidan bunga telang telah diuji diantaranya oleh Rajamanickam, dkk. (2015) bahwa kemampuannya menyerap senyawa radikal bebas masih lebih rendah dibandingkan vitamin C itu sendiri. Meskipun begitu, ekstrak bunga telang telah digunakan untuk melindungi sel kulit dari paparan sinar ultraviolet yang memperlambat kulit keriput dan aplikasi biomedis dalam produksi nanopartikel magnesium oksida (Marpaung, 2020). - Antidiabetes; dalam penelitian yang dilakukan oleh Rajamanickam, dkk. (2015) dengan objek penelitian hewan menunjukkan sel penghasil insulin bekerja dan merespon dengan baik dari pemberian ekstrak bunga telang. Proses metabolisme ini mirip dengan glibenklamida yang digunakan untuk pengobatan diabetes yang menstimulasi sekresi insulin dari sel beta pankreas. - Antikanker; bunga telang memiliki kandungan zat aktif antikanker diantaranya antiproliferasi untuk memperlambat penyebaran sel kanker, penghambatan angiogenesis untuk pembentukan sel darah baru, induksi apoptosis untuk menghancurkan sel sehat oleh sel kanker, dan pencegahan metastasis. - Antiasma; ramuan bunga telang telah digunakan dalam pengobatan tradisional India untuk menyembuhkan asma dan meredakan batuk. Studi ini telah dikonfirmasi oleh Singh, dkk. (2018) yang telah terangkum dalam Marpaung (2020). Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak bunga telang berpotensi sebagai terapi alternatif penanganan asma yang disebabkan oleh alergi. - Antimikroorganisme; ekstrak bunga telah mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen penghasil enzim ESBL (extended-spectrum beta-lactamase) seperti E.coli, Enteropathogenic E. coli, Klebsiella pneumonia. Proses kerjanya didukung oleh pelarut methanol dan ethanol ditambahkan ke dalam ekstrak bunga telang (Uma, dkk., 2009 dalam Marpaung, 2020). Penelitian lain menunjukkan ekstrak bunga telang mampu menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans yang berada di mulut dan gigi, Ekstrak ini mengeluarkan logam kalsium dan kalium dari dinding sel bakteri yang menyebabkan kematian pada bakteri (Ardiyanti, 2021). - Antiinflamasi dan analgesik; untuk mengurangi peradangan. - Antiobesitas dan regulasi kolesterol; mampu menurunkan trigliserida dan total kolestrol darah serta meningkatkan kadar kolestrol HDL (Rajamanickam, dkk., 2015). Selain yang disebutkan di atas, masih banyak lagi manfaat yang telah terbukti dan digunakan oleh peradaban sebelumnya. Oleh karenanya, bunga telang sangat potensial untuk dibungakan sebagai bidang usaha di sektor pertanian. Sebagai pewarna alami Bunga telang dengan mahkota ungu memiliki pigmen paling tinggi dengan warna terlarut ungu kehitaman. Semakin gelap warnanya maka konsentrasi fitokimianya semakin tinggi. Para pengguna bunga telang menggunakannya dalam keadaan segar atau dikeringkan terlebih dahulu. Proses pengeringan dilakukan dengan membersihkan bunga telang dan meletakkannya dibawah paparan matahari diantara pukul 9 – 12 siang. Hal ini untuk menghindari paparan matahari terik yang mengurangi kandungan antosianin sebagai pusat pigmentasi. Hal ini dibuktikan dalam uji coba yang dilakukan dan menunjukkan perbedaan warna di antara bunga telang segar dan dikeringkan. Sayangnya, untuk mendapatkan warna cerah seperti telang segar maka diperlukan telang kering lebih banyak. Karena itu, penggunaan bunga telang segar lebih efisien daripada yang dikeringkan dengan cara diproduksi secara mandiri. Menurut Charurusipong, dkk. (2020), proses pembuatan makanan yang melibatkan peningkatan suhu dapat mengubah dan mengurangi pigmen alami karena stabilitasnya berkurang. Dalam kasus penelitiannya terhadap bunga telang, untuk mengurangi efek pemanasan dapat dilakukan co-pigmentation dengan penambahan senyawa catechin. Dalam percobaan ini terbukti senyawa catechin mampu menjaga keseimbangan pigmen bahkan di temperatur 90oC. Meskipun begitu, proses ini membutuhkan biaya besar dan dilakukan untuk produksi pigmen dalam skala besar. Untuk skala kecil, pigmen bunga telang dapat dihasilkan dengan produksi telang segar secara mandiri. Bunga telang yang mekar setiap saat menjamin ketersediaan bunga setiap hari dalam kondisi apapun. Untuk mendapatkan warna alaminya, cara paling efisien yaitu menyeduh bunga telang segar dengan air panas dan biarkan beberapa saat hingga warna air berubah menjadi ungu – biru tua. Setelah larut sempurna, air telang ini bisa dikonsumsi langsung yang konon disebut teh telang. Selain sebagai the seduh, air larutan ini bisa menjadi pewarna makanan lain. Oleh karena itu, proses pigmentasi ini termasuk yang paling hemat biaya. Produksi bunga telang di perkotaan Tinggal di tengah kota yang sebagian besar lahannya sudah teralihkan menjadi bangunan menjadi tantangan tersendiri bagi pecinta maupun pengusaha di sektor pertanian. Hal ini juga terjadi bagi penulis yang tinggal di Kota Medan, Sumatera Utara. Untuk mendapatkan lahan yang masih hijau harus menyusuri pedesaan yang jauh dari kota dan ini membutuhkan biaya. Lahan sempit dan kurangnya pencahayaan sinar matahari menjadi tantangan sendiri untuk mulai bercocok tanam. Meskipun begitu, keinginan untuk bertani tetap bisa dilakukan dengan cara – cara yang sudah dikembangkan saat ini seperti hidroponik. Tulisan ini tidak membahas mengenai hidroponik, melainkan bagaimana memanfaatkan lahan sempit menjadi lahan produksi bunga telang. Sebelum pada bahasan tersebut, ada baiknya mengenal dulu wilayah Kota Medan dan kondisi geografisnya. Kota Medan merupakan ibukota Provinsi Sumatera Utara yang terletak di barat laut Pulau Sumaetra dan menjadi kota metropolitan terbesar ketiga setelah Surabaya dan DKI Jakarta. Luas wilayahnya 265.1 km2 dengan jumlah penduduk 2.229.408 jiwa (Laman PU Kota Medan). Kota Medan termasuk ke dalam kota padat penduduk dengan pertumbuhan 0.85% dan kepadatan penduduk 8.409/km2. Dengan jumlah sebesar itu dapat dipastikan kebutuhan lahan untuk pembangunan semakin besar.


Gambar 3. Gambaran wilayah Kota Medan terhadap sekitarnya. Pada umumnya, penanaman telang dilakukan pada lahan cukup luas dan dapat ditanam langsung di tanah. Akan tetapi, hal ini tidak dapat dilakukan pada lahan sempit seperti di perkotaan. Penanaman dapat dilakukan di pekarangan rumah, di dinding rumah, maupun sebagai tanaman menjalar sebagai atap alami. Lalu, bagaimana penyerapan unsur hara tanaman terpenuhi. Dengan lahan seadanya, pengembangan dapat menggunakan wadah seperti pot, polybag, ember, atau tong bekas. Berikut beberapa tahapan pengembangan bunga telang untuk lahan sempit: a. Alat dan bahan yang digunakan yaitu:

b. Cara penanaman bunga telang jika tidak memiliki lahan pekarangan: - Siapkan alat dan bahan yang tertera pada poin a. - Campurkan tanah, sekam, dan pupuk dan aduk secara merata. Takaran diatas sudah untuk sekali campuran. - Wadah polybag sudah dilubangi bagian bawahnya, sedangkan tong bekas harus dilubangi sebagai jalan keluarnya air dan akar tanaman. - Masukkan tanah ke dalam wadah setengah bagian. - Masukkan selanjutnya bibit telang ke dalam wadah dan tutupi hingga tanah menutupi akar sempurna. - Siapkan penyangga/ ajir seperti bambu atau besi untuk menopang rambatan tanaman. - Siram tanaman secukupnya dan letakkan di tempat teduh selama seminggu untuk menghindari dehidrasi tanaman selama penyerapan nutrisi dan pertumbuhan akar baru. - Setelah seminggu, sambungkan tiap ajir menggunakan jaring – jaring agar telang bisa merambat lebih luas. Dan letakkan di bawah paparan sinar matahari. c. Cara penanaman bunga telang jika memiliki lahan pekarangan sempit: - Siapkan semua alat dan bahan kecuali wadah. - Campurkan tanah, sekam, dan pupuk dan aduk secara merata. Takaran diatas sudah untuk sekali campuran. Tanah ini digunakan untuk memperkaya unsur hara di dalam tanah. - Siapkan lubang tanam dan masukkan bibit telang. - Tancapkan tiang penyangga tiap bibit dan disambungkan menggunakan jaring – jaring. Bentuk sambungan bisa berupa datar, melingkar ataupun membentuk atap. d. Desain Penanaman Pola penanaman dalam lahan sempit bisa menggunakan media tanam terpisah (Gambar 4) atau berundak seperti terasering (Gambar 5).


Gambar 4. Sistem penanaman dengan pot terpisah

Gambar 5. Desain penanaman dengan sistem berundak. Dengan biaya terjangkau, masyarakat bisa mengembangkan bunga telang yang rimbun dan diproduksi dalam jumlah banyak. Masa munculnya bunga dimulai dari seminggu masa tanam. Akan tetapi, untuk mendapatkan jumlah bunga yang banyak harus menunggu lebih kurang dua bulan penanaman. Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, satu pohon telang rimbun mampu menghasilkan hingga 50 kuntum bunga dalam sehari. Kuntumnya akan semakin banyak di musim penghujan. Letakkan bunga tepat di bawah paparan matahari agar daunnya berwarna hijau cerah dan berbunga setiap hari. Kurangnya asupan sinar matahari menyebabkan tanaman berwarna pucat dan jarak antar daun lebih panjang seperti tanaman kutilang (kurus, tinggi, langsing). Karenanya, tanaman ini harus selalu terhidrasi meskipun di bawah paparan matahari agar dihasilkan kuntum bunga yang maksimal. Jumlah kuntum bunga telang yang dihasilkan dari enam pohon telang rimbung berumur kurang lebih enam bulan mencapai 200 kuntum bunga. Jumlah ini cukup untuk diaplikasikan dalam pembuatan warna alami. Jika hari ini dipanen, keesokan harinya bunga akan muncul lagi dalam jumlah yang hampir sama. Karenanya, bunga telang menjanjikan untuk dipanen setiap hari. Jadi peluang usaha rumahan Produksi bunga telang yang melebihi cukup untuk konsumsi pribadi alangkah baiknya digunakan untuk peluang usaha. Usaha bunga telang yang dapat dikembangkan, yaitu: a. Telang segar/ kering Panen bunga telang bisa dilakukan setiap hari. Bunga telang hanya bertahan selama satu hari sejak mekar dan akan mati di hari yang sama. Jika bunga ini tidak dipanen, maka akan dihasilkan polong. Polong yang dibiarkan menua dan berubah menjadi warna kuning bisa menjadi benih untuk disemai kembali sebagai telang baru. Perbungaan telang ini termasuk cepat dan sangat menguntungkan jika terus diproduksi dan diregenerasi. Penjual bunga telang salah satunya dilakukan oleh Bapak Abut dengan menanam 250 pohon telang di lahan seluas 140 meter persegi. Dari lahan tersebut dapat dihasilkan 150 gram bunga telang kering. Beliau menjual bunga telang kering untuk ukuran 10 gram seharga Rp. 15 ribu. Menurutnya, peluang bisnis bunga telang masih terbuka lebar dan berharap untuk memperluas kapasitas lahannya (Amiruddin; 2020, Februari 24). Dari gambaran di atas, dapat disimpulkan bahwa potensi pengembangan bunga telang masih besar apalagi untuk masyarakat di lahan sempit. b. Teh telang Pembuatan teh telang telah umum digunakan. Seiring dengan kesadaran masyarakat pentingnya mengonsumsi makanan dan minuman sehat yang dapat diperoleh dengan mudah dan murah dari bunga telang. Kegiatan pembuatan teh ini sudah dipromosikan dan dipublikasikan oleh Mulangsri (2019) terhadap panti asuhan di Semarang. Kegiatan publikasi di dunia maya juga telah banyak dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa bunga telang telah dikenal dan dikonsumsi masyarakat secara luas. Inspirasi untuk membuat minuman telang yang lebih menarik seperti menambahkan air perasan lemon atau jeruk nipis ke dalam teh telang. Warna telang akan berubah menjadi ungu karena antosianin yang peka terhadap asam. Berikut tahapan pembuatan teh telang segar: - Seduh bunga telang dengan air panas. Biarkan sebentar hingga warnanya menjadi ungu – biru tua. - Tambahkan perasan jeruk nipis/ lemon 1 sdm. - Tambahkan biji selasih sebagai bulir lembut di lidah. - Tambahkan daun mint ke dalam air secukupnya. Minuman teh telang segar siap dinikmati. Selain membuat teh telang segar, bisa juga digunakan sebagai pewarna pada minuman menggunakan rempah – rempah yaitu: - Seduh bunga telang dengan air panas. Biarkan sebentar hingga warnanya menjadi ungu – biru tua. - Tambahkan potongan kunyit, jahe, atau sereh ke dalam air telang tadi. - Tambahkan madu secukupnya untuk menghasilkan rasa manis. - Minuman telang sehat siap dinikmati dengan biaya yang sangat terjangkau. c. Makanan Yang menjadi daya tarik bunga telang adalah warna ungu yang sangat mencolok dan memikat untuk dipandang. Penggunaan bunga telang sebagai pewarna alami sudah banyak digunakan dalam pembuatan makanan seperti kue kukus, kue lapis, agar – agar, dan lain sebagainya yang sangat berpotensi menarik minat pembeli. Penambahan air larutan bunga telang yang sudah berwarna ungu ditambahkan ke dalam masakan untuk menambah tampilan menjadi menarik. Inovasi makanan dengan pewarna telang selain kue adalah nasi bakar telang. Makanan ini sedang dibungakan oleh teman saya untuk dijadikan menu baru dalam bisnis kuliner. Nasi yang berwarna putih berubah menjadi ungu dengan mengukus nasi menggunakan air telang seperti memasak nasi biasa. Setelahnya, nasi telang ditambahkan ayam suir dan teri sambel dibungkus dengan daun pisang untuk memberikan aroma segar pada masakan. Nasi telang bungkus pisang dibakar beberapa saat hingga daun kecokelatan dan aroma daun mulai keluar. Hasilnya terlihat pada Gambar. Kreasi unik yang menjadi nilai tambah bunga telang dengan menjadikannya makanan yang menarik dan tentunya nikmat. e. Alternatif indikator asam – basa Seperti yang dijelaskan sebelumnya, warna ungu pada telang memiliki sensitivitas pada perubahan kadar pH. Hal ini dibuktikan oleh Widiani, dkk. (2019) yang menggunakan warna telang sebagai warna dasar pengukur pH. Prosesnya diawali dengan mewarnai kertas dengan telang sehingga dihasilkan warna biru. Kertas yang digunakan juga berbeda untuk menguji daya tahan kertas terhadap larutan sampel. Tiga jenis kertas berbeda yaitu HVS, Whatman, dan BC (Brief Card). Setiap kertas di berikan tetesan pH berbeda. Hasilnya menunjukkan semakin asam warna kertas menjadi merah muda karena menghasilkan kation flavilium, sedangkan semakin basa warna kertas menjadi hijau lumut karena kaya akan basa karbinol. Perubahan ini sangat signifikan dan dapat menjadi alternatif indikator asam – basa dengan jenis kertas Whatman yang terbaik diantara ketiganya. Dalam bidang bisnis, memberikan nilai tambah pada barang mentah menjadi tujuan utama agar memberikan keuntungan yang lebih besar. Kreativitas dan inovasi menjadi kunci dalam pengembangan manfaat bunga telang. Dari sekian banyak peluang usaha, menjadikan bunga telang sebagai minuman dan makanan adalah yang paling besar peluangnya. Hal ini disebabkan sifat konsumtif ditambah lagi pola kehidupan serba praktis masyarakat perkotaan harusnya menjadikan bisnis bunga telang cukup menjanjikan. Karena itu, bisnis bunga telang bisa menjadi pundi – pundi pemasukan bila mampu memanfaatkannya. Mengenalkan bunga telang secara digital dan manual Di zaman serba teknologi saat ini, informasi mengenai bunga telang sudah tersebar di dunia maya baik dalam bentuk artikel, jurnal, blog maupun youtube. Kreativitas kreator menghasilkan tampilan yang menarik pembaca dan pendengar menjadikan bunga telang sebagai primadona. Pengetahuan tentang bunga telang dapat diakses dimanapun dan kapanpun tanpa batas waktu. Hal inilah yang menjadi keunggulan digitalisasi informasi termasuk terhadap eksistensi bunga telang. Siapapun dapat mengetahui lebih jauh mengenai bunga telang tanpa batasan usia. Bahkan penelitian terbaru mengenai bunga telang dapat diperoleh secara gratis. Karenanya, penggunaan media sosial dalam promosi manfaat bunga telang ini sangat penting. Lalu, bagaimana mengedukasi masyarakat yang belum mengenal bunga telang dan tidak melek teknologi? Ini menjadi bahasan yang menarik karena disinilah sesungguhnya peran para pegiat tanaman bisa mengajak masyarakat mengembangkan potensi bunga telang. Edukasi dapat dimulai dari keluarga seperti ayah, ibu, adik, kakak, nenek, dan seterusnya. Pihak ini nantinya dapat membawa informasi kepada orang lain yang dikenalnya. Pihak ketiga ini akan membawa informasi ke pihak lain dan berlanjut terus jika informasi ini disampaikan. Akan tetapi, pola ini tidak sepenuhnya memberikan feedback edukasi yang nyata karena hanya sekedar mengetahui bukan bertindak. Pola lain yang bisa digunakan adalah memberikan edukasi langsung terhadap ibu – ibu dalam skala RT (rukun tetangga) yang melibatkan pihak pemerintahan seperti lurah dan kepala RT. Pada dasarnya, ibu rumah tangga mengharapkan suatu manfaat nyata bagi dirinya dan keluarganya dalam sosialisasi. Salah satu contohnya adalah pembuatan teh telang yang bahan dasarnya hanya bunga telang itu sendiri. Dengan mengetahui manfaat bunga telang, para ibu bisa menjadikannya hidangan sehat bagi keluarga. Jika setiap ibu – ibu menanam telang dan hasil panennya dikumpulkan dalam satu RT maka dapat dikumpulkan dan dipasarkan sebagai usaha skala mikro atau rumahan. Realisasi ini dapat membantu ekonomi keluarga bahkan dalam skala RT. Hal ini jelas sangat menguntungkan apalagi bunga telang yang telah diolah menjadi makanan dan minuman siap dikonsumsi. Di sisi lain, pemberdayaan para ibu juga sebagai jalan dan celah penyebaran informasi dari kelompok keluarga. Harapannya, dari keluarga inilah pengembangan bunga telang bisa menjadi pendapatan yang menguntungkan secara ekonomi. Promosi secara up to date Salah satu cara promosi hasil olahan bunga telang yaitu menggunakan media sosial. Sasaran utamanya adalah ibu – ibu karena pusat informasi dalam keluarga paling utama adalah seorang ibu. Seorang ibu juga yang selalu memikirkan kondisi keluarganya agar selalu sehat. Karenanya, diperlukan pengetahuan mengenai sosial media yang sering digunakan oleh ibu – ibu diantaranya Facebook, Youtube, Instagram, dan Whatsapp. Hal prioritas para ibu adalah kemudahan penggunaan aplikasi. Karenanya, promosi dapat dilakukan melalui empat media sosial di atas dengan menunjukkan hasil olahan bunga telang beserta manfaatnya. Bunga telang telah menjadi primadona bagi kalangan pecinta tanaman hias. Segudang manfaat yang dikandungnya memberikan keuntungan baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Pertumbuhannya yang stabil dan minim perawatan memberikan peluang lama masa hidupnya panjang. Hal ini menjadikan salah satu alasan bunga telang layak untuk dilirik sebagai peluang bisnis terutama milenial dengan modal terjangkau dan praktis. Seiring dengan kesadaran masyarakat akan hidup sehat sudah seharusnya milenial membuka peluang bisnis dari sektor pertanian seperti bunga telang. Pengenalan bunga telang di perkotaan seperti Kota Medan bukan suatu hal yang sulit selama bisa menggunakan media sosial dan memberdayakan para ibu di sekitar tempat tinggal. Dengan memanfaatkan bunga telang tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada faktor ekonomi masyarakat. Seperti kata Arief Subagja, “Jadilah pemuda pencari solusi, solusi untuk indonesia dan jadilah pemuda yang berani membawa perubahan.”


DAFTAR PUSTAKA


Aprian, Setia. (2021). Uji aktivitas antioksidan ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea l.) dengan metode DPPH (2,2-diphenyl 1-1 pickrylhydrazyl). Skripsi. Universitas muhammadiyah Sumatra Utara.

Ardiyanti, S. D. (2021). Efektivitas ekstrak bunga telang (clitoria ternatea) dalam kebocoran dna, protein, logam kalsium dan kalium bakteri Streptococcus mutans. Skripsi. Universitas Sumatra Utara.

Charurungsipong, P., Tangduangdee, C., Amornraksa, S., Asavasanti, S., & Lin, J. (2020). Improvement of anthocyanin stability in butterfly pea flower extract by co-pigmentation with catechin. In E3S Web of Conferences (Vol. 141, p. 03008). EDP Sciences.

Kazuma K, Noda N, Suzuki M. (2003). Flavonoid composition related to petal color in different lines of Clitoria ternatea. Phytochemistry. 64(6):1133-9. doi: 10.1016/s0031-9422(03)00504-1. PMID: 14568080.

Marpaung, A. M. (2020). Tinjauan manfaat bunga telang (clitoria ternatea l.) bagi kesehatan manusia. Journal of Functional Food and Nutraceutical, 63-85.

Mulangsri, D. A. K. (2019). Penyuluhan pembuatan bunga telang kering sebagai seduhan teh kepada anak Panti Asuhan Yatim Putra Baiti Jannati. Abdimas Unwahas, 4(2).

Rajamanickam, M., Kalaivanan, P. & Sivagnanam, I. (2015). Evaluation of Anti-oxidant and Antidiabetic Activity of Flower Extract of Clitoria ternatea L. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 08, pp. 131-138.

Widiani, N. N. A. (2019). Kerinlang (Inovasi Kertas Indikator Asam Basa Dari Bunga Telang). Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS), 2(2), 161-170.


Menjajal bisnis the ungu dari bunga telang. Diakses tanggal: 31 Agustus 2021. https://finance.detik.com/solusiukm/d-4912267/menjajal-bisnis-teh-ungu-dari-bunga-telang

Profil Kota Medan. Diakses tanggal: 31 Agustus 2021. http://perkotaan.bpiw.pu.go.id/v2/kota-besar/93


Sektor pertanian menjadi penyelamat ekonomi saat pandemi Covid-19. Diakses tanggal: 31 Agustus 2021. https://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/covid-19/berita-covid19/705-sektor-pertanian-menjadi-penyelamat-ekonomi-saat-pandemi-covid-19.

Comments


©2018 by RANGKUTINazla. Proudly created with Wix.com

bottom of page