Takut salah pilih jurusan untuk kuliah? Lets check it out!
- Nazla Syafitri
- Sep 16, 2018
- 3 min read

Cung, cung yang mau kuliah tahun depan? Nah berarti kamu akan mengganti gelar menjadi mahasiswa. Gelar ini bukan gelar biasa karena terkhusus buat orang yang ingin belajar lebih untuk suatu bidang. Pada zaman sekarang, sebagian besar orang memilih melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa meningkat daripada beberapa tahun kebelakang. Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan dan dampaknya bagi keberlangsungan hidup. Apalagi ditambah dengan kebutuhan tenaga kerja yang banyak dilatarbelakangi dengan pendidikan terakhir sebagai sarjana ataupun diploma. Karena itu, menjadi mahasiswa membutuhkan persiapan baik mental maupun pengetahuan. Ribuan siswa dari seluruh Indonesia bersaing buat bisa menjadi mahasiswa di universitas favoritnya. kalau diitung-itung misal waktu zaman aku empat tahun lalu untuk mendapatkan satu bangku lewat jalur SBMPTN harus bersaing dengan 60 orang. Atau simpelnya saingannya 1 : 60. Gatau deh kalo sekarang. Karena saingan buat tes tertulis, kamu ga hanya ketemu teman satu angkatan yang lulus di tahun yang sama tapi juga kakak – kakak tingkat yang udah lulus duluan tapi pingin nyoba lagi. Ya, kebayang deh banyaknya. Eitss.. tapi jangan takut dan pesimis dulu. Toh tetap banyak kok yang lulus dengan usaha. Karena hasil ga akan menghianati usaha. Walaupun hasil yang didapatkan ga sesuai dengan keinginan setidaknya kamu jatuh dipilihan lain. Nah ini. Permasalahan yang sering muncul saat akan mengikuti tes masuk kuliah yaitu MENENTUKAN PILIHAN JURUSAN. Sebenarnya ini tuh susah-susah gampang sih. Kenapa? Karena bisa banyak faktor yang nentuin jurusan ini. Alur yang aku dan orang-orang disekitar aku alamin cukup mirip tapi tak serupa. 1. Karena keinginan pribadi. Biasanya jurusan yang dipilih karena pingin lanjutin bidang tertentu atau memang hobinya walaupun selama SMA/SMK gada. Kalau kamu udah klop di satu jurusan, langsung deh pilih. 2. Ikut-ikutan teman aja. Yup, tenang banyak kok yang begini nih haha. Menurut aku ok aja asal kamunya emang tau tentang jurusan itu dan tau kemungkinan apa aja yang bakal kamu hadapin nanti. Tapi, saran aku sih banyakin referensi tentang jurusan itu supaya kamu ga salah jurusan (akhirnya). 3. Pilihan orang tua. Kalo ini mah emang rada susah nolaknya. Karena ya tau sendiri kan semuanya itu harus ridha orang tua. Haha. Tapi, ada beberapa tips nih buat yang tetap kekeuh sama pilihannya sendiri yaitu coba omongin perlahan dengan orang tua mengenai pilihan kamu. Kasih tau tentang alasan kamu pilih itu, kemungkinan yang akan kamu hadapi nanti dan prospek jurusan kedepan. Sebenarnya orang tua itu memilihkan kamu di satu jurusan yaitu prospektivitas jurusannya. Pasti dong semua orang tua pingin anaknya sukses apalagi sesuai harapannya. Nah, kalo orang tua kamu tetap kekeuh kamu dijurusan kesayangannya, tips terakhir yaitu tetap masukkan jurusan itu dipilihan dengan mendiskusikan juga dengan orang tua kalau kamu tetap ingin dipilihan pertama. Insyaallah orang tua kamu luluh dan setuju aja. Intinya jangan sok lebih tau dari orang tua karena sebenarnya mereka punya insting yang lebih tinggi dari kita. 4. Pilihan kepasrahan. Biasanya pilihan ini berdasarkan feeling ataupun godaan – godaan orang sekitar. Gunanya adalah buat memenuhi kebutuhan daftar pilihan saat tes. I think it’s ok. Karena, gada salahnya milih jurusan tersebut selama kamu tau mengenai jurusan itu dan prospektivitasnya. Toh gada kan ilmu yang sia-sia. Hehe. Dari kategori diatas, kira-kira kamu kebayang kan gimana milih jurusan nanti? Jadi jangan pesimis dan tetap usaha (belajar dong tentunya). Tapi ada beberapa tips untuk meyakinkan pilihan kamu adalah yang terbaik yaitu 1. Berusaha sekeras mungkin dan buat target agar kamu tahu sejauh mana kemampuan kamu untuk mencapai pilihan kamu. Untuk mengukurnya, bisa ikut TO atau tes online. Selalu berusaha capai target semaksimal mungkin. 2. Minta restu kedua orang tua. Ini syarat wajib lahir batin. Dan selama masa ini, jangan melawan orang tua atau ga…(isi sendiri haha). 3. Berdoa kepada pemilik segalanya, Allah subhanawata’ala. Sejauh apapun kamu berusaha kalau ga minta sama pemilik hati dan pikiranmu, rejeki itu ga akan mendekat sekalipun ada di depan mata. Saran aku shalat tahajjud sama shalat hajat banyakin. 4. Kalau udah tercapai semua diatas, tinggal berusaha optimis dan positif thinking akan semuanya. Jangan berfikir gagal dulu. Karena kun fayakun. 5. Belajar untuk membuat planning. Ini bukan berarti kamu ga optimis tapi melatih untuk membuat rencana tak terduga misalnya kamu udah nentuin kampus yang dituju kalau ga lulus tes ini. Agar kamu bisa mengantisipasi waktu dan uang juga.
6. Selamat bertempur dengan pensil dan kertas.
Segitu aja dan semoga bermanfaat. Tulisan ini atas request-an si Dina yang lagi kuliah di Unsyiah 😊😊😊 dan semoga bermanfaat untuk si Aji alias Jojon haha.
ini. Agar kamu bisa mengantisipasi waktu dan uang juga. 6. Selamat bertempur dengan pensil dan kertas. Segitu aja tulisan aku dulu. Semoga bermanfaat. Ini tulisannya atas request-an si Dina yang lagi kuliah di Unsyiah.. Terima kasih atas kunjungannya.
Commentaires