top of page

HORMONES : THE SERIES

  • Writer: Nazla Syafitri
    Nazla Syafitri
  • Apr 10, 2019
  • 4 min read

Sawadee kha

Duh telat banget nge-review film nya. Tapi, ga nyesal nonton film lima tahun yang lalu. Aku yakin kalian udah pada nonton dan ini cuman kenangan aku sendiri nantinya. Hahaha.

Judul Hormones yang selalu diikuti dengan nama jenis hormone ditubuh manusia memang berkaitan dengan anak remaja. Pas nonton ini sebenarnya rada nyesal kenapa baru nonton sekarang. Soalnya, jalan ceritanya sangat sesuai dengan kondisi remaja. Dan aku berharap masih terjadi diusiaku sekarang. Not too old. Lol. Beberapa pemain juga sangat berbakat dan pokoknya buat kalian remaja sangat rekomen. But, harus dipilah juga hal baik dan buruknya.

Positif : banyak pandangan baru mengenai pemecahan masalah dalam pergaulan remaja. Baik untuk orang tua maupun anak.

Negatif : banyak isu kenakalan remaja yang muncul di film ini jadi jangan ditiru. Hal ini hanya sebagai pembanding untuk solusi setelahnya.

Win, nama panggilannya Peach (panjangnya ga tau), parah sih ini anak udah bandel, playboy, suka main cewe dan suka debat ga jelas. Kalo istilah indo nya biang kerok. Lain sisi, dia itu emang ganteng (aslinya juga sih), cerdas, dan perhatian khusus ke Khwan (pujaan hanya di hati). Ada hal penting yang aku suka adalah pandangannya yang sangat menarik sampe debat sama kepala BK sekolah. Dan tau, akhirnya dia selalu menang. Hal ini didukung oleh seorang guru, Ibu Aor, guru idaman sih, punya pandangan yang mirip Win karena masa lalunya seperti Win juga. Tapi, pandangan mereka emang keren dan out of the box.

Next, ada Khwan. Cewe yang sangat sempurna di mata teman – teman dan guru disekolahnya. Bertahun – tahun dia menjabat sebagai murid teladan. Tapi, dia punya pola pikir cukup berbeda dari Win. Sebab, Khwan emang follows the rules, sedangkan Win suka breaks the rules. Karena itu, mereka juga suka debat dan Khwan memilih tidak mendekati Win. Meskipun keduanya mempunyai perasaan yang sama tapi hanya bisa diungkapkan secara tersirat. Aku jadi ingat teman SMP yang hampir mirip kayak gini. Hahaha.

Next, ada Sprite. Duh nih cewe sifatnya agak ngebingungin sih tapi akhirnya aku sadar kalo dia itu baik banget. Dia emang awalnya digambarin sebagai cewe suka “main” sama cowo sampai di ejek “slut girl”. Tapi, semua berubah sejak dia dekat dengan Phai, cowo cool, baik banget, dan pendiam. Kayaknya Sprite menduduki urutan kedua buat cewe paling cantik di film ini. Hahaha

Phai, cowo cool, baik banget dan pendiam ini, ga bakal nyangka suka berantem karena temannya emang begituan. Aslinya dia kalem, tenang dan perhatian makanya suka menolong gengnya sampe ribut – ribut gitu. Tapi, dia menghentikan sendiri berantem ga jelasnya dengan merendahkan diri di depan musuh setelah bernaung menjadi biksu selama libur sekolah. Sifat Phai emang harus di kasih jempolan.

Toei, cewe paling cantik di film ini, pendiam dan ramah banget. Dia banyak dideketi cowo bahkan sampe di tembak gitu. Tapi, dia tolak. Kebanyakan cowo salah arti sama kebaikan dia dan akhirnya cowo – cowo siap buat menerima kenyataan kayak Tar. Tar sendiri mundur meskipun rasa di hatinya masih ada untuk Toei. Eh lupa, dia juga deket lagi sama Phoo (mantannya). Tapi, tau lah ya ditolak dia juga.

Tar, cowo paling jago main gitar dan bergabung dengan Seescape. Keren. Aku ngedukung banget buat deket sama Toei. Hahaha.

Mhog, temen sebangku Win. Jujur aku kira nih anak bandel kayak Win ya, ternyata dia punya pendirian banget. Istilahnya kalo Win salah dia tetap bilang salah meskipun mereka dekat (yang teman dekat tuh Win, Mhog dan Tar, tapi di akhir season 1 Tar masih kesal sama Win perihal dia kasih bunga ke Toei). Mhog ini suka banget fotografi dimanapun sampai bisa ngelupain pacarnya. Sepanjang cerita gada hal negatif lainnya selain yang diatas. Overall, Mh

Sumber : Wikipedia

og ini orangnya peduli banget.

Dow, anak lugu, polos, kalem, penurut dan imut. Wajarlah ya, masih kelas 10 (kan, kayak gini jadi keinget masa SMP dan SMA, gue ga imut tapi polos banget. Sampe gue sering di bully. Haha but nonsense). Tapi, jangan sepelekan dia perihal tulisannya di laman onlinenya. Banyak viewernya loh. Dia bisa buat cerita fiksi perihal Win dan Khwan. Hahaha.

Phoo, mantannya Toei, ganteng, sifat aslinya ga terlalu keluar kecuali satu hal yaitu dia Gay. Tapi, dia juga masih suka sama Toei. Makanya, di akhir season 1, dia mengakui ke mamanya kalo dia bingung orientasi seksualnya kemana (lucunya dia nanya mamanya pas ngidem banyak makan apa, trus mamanya jawab, durian, trus mikir keras ada hubungan apa durian dan gen aneh itu haha). Kasihan sih dia. Sebenarnya Toei masih punya perasaan sama Phoo, tapi gaberani ungkapin juga. Emang confusing teens kalian. Haha

Hal baik yang aku bisa dapetin dari film ini adalah :

  • Aku merasa sudah mulai tua. Hahaha. Karena sekarang masanya bukan begituan lagi. Kalo dulu sampe awal kuliah mirip banget sama cerita ini. Haha jadi rindu masa remaja ku.

  • masa remaja memang masa yang sangat emosional. Hampir semua hal terkadang bisa rasanya diselesaikan dengan pemikiran dangkal dan keinginan pribadi doang. Makanya penting banget dukungan orang sekitar seperti teman dekat, orang tua, dan lingkungan. Kalo temennya tukang gossip, ya bisa kebawa jadi tukang gossip. Gitulah setidaknya.

  • Anak remaja harus diajarkan berfikir out of the box. Tapi bukan tujuannya kayak Win. Harus hal positif dan bisa memberikan pandangan baru yang bermanfaat. Dukungan moril guru disekolah juga penting. Apalagi anak remaja rasa ingin taunya sangat tinggi harus dibawa ke hal positif.

  • Masa remaja adalah masa untuk belajar bertanggung jawab. Sampai saya diumur sekarang (22 tahun) jiwa saya masih remaja (masa sih). Ya karena hal ini. Saya masih belajar terus dan terus. Apapun yang dilakukan harus bisa dipertanggungjawabkan. Misal hasil sekolah kepada orang tua. Bagaimana hasilnya harus bisa dipertanggungjawabkan. Hal ini harusnya lebih ditekankan kepada anak remaja agar membentuk pola pikir yang mumpuni kedepannya.

  • Belajar mengontrol emosi seperti Phai. Masa remaja memang sangat emosional. Dia merasa sua hal yang dilakukannya benar. Tapi, dari kepribadian Phai yang bisa diambil, senakal apapun dia, Phai masih bisa mengendalikan keinginannya seperti cara berhubungannya dengan Phai (padahal tau sendiri Phai bagaimana), cara mengeluarkan emosi kepada orang tua lebih terarah meskipun bisa meledak juga, dan mengontrol keinginannya untuk berantem setelah jadi biksu. Cukup dewasa memang karakter Phai disini.

And the last, film ini rekomen banget. Hahaha. Telat woy. Gapapalah. Ntar pas baca tulisan ini lagi biar ketawa ga jelas. Okedeh sekian. Aku mau lanjutin season 2 nya. Tapi masih nyari ntah dimana. Karena di youtube cuman ada highlight doang. Khab Khun Kha. J


 
 
 

Recent Posts

See All
TWK - PRAKEMERDEKAAN

1. (KERAJAAN) a. Majapahit – K. Agraris (Negara nasional ke-2 Indonesia) - Dipimpin oleh Hayam Wuruk - ...

 
 
 

Comments


©2018 by RANGKUTINazla. Proudly created with Wix.com

bottom of page