Have to be wiser!
- Nazla Syafitri
- Mar 16, 2022
- 2 min read

Hai, lovely readers.
I've been get off for days before because of some troubles. Tapi, ada beberapa hal yang ingin aku ceritakan ke kalian.
Pertama, weekend kemarin aku pergi dengan seseorang yang aku kenal via twitter. Dia jauh lebih tua dariku. Dari sikapnya bisa kita simpulkan dia baik dan perhatian. Tetapi, aku merasa redflag saat berkomunikasi sama dia. Jujur, dia kurang bisa berkomunikasi layaknya teman, melainkan sebagai partner kerja atau apalah. Komunikasi itu layaknya dua orang saling berbicara secara bergantian untuk memastikan informasi yang disampaikan diterima dengan baik. Sayangnya, dia ga begitu, gais. He dominantly rules the room! Kan aku jadi bingung nanggapinya mana topiknya berat lagi. Hadeuh. But, thanks in advance juga sih karena udah di ajak jalan ke daerah tahura dan nikmati malam minggu yang belum pernah aku rasakan sebagai anak muda. hahaha. Duduk di pinggir bukit dengan udara dingin dibalut pemandangan kota bandung yang tak bisa diutarakan keindahannya. Setelah jalan-jalan dari pagi, malah dia mengharapkan sesuatu yang aku gabisa kasih. Ternyata, dia baik karena ada maunya. (Bukan dia aja sih, banyak cowo yang aku kenal begitu juga). Then, I knew the tactics and I learned it!
Kedua, kemarin sore abis magrib teman kuliahku dulu, juga ketua angkatanku menelepon soal masalah pribadi. Jujur aku bingung kok dia tiba-tiba hubungi aku yang notabenenya ga terlalu deket. Sampailah dia cerita kalau ternyata dia kena penipuan investasi yang masih penuh tanda tanya kenapa dia bisa ketipu banyak banget. Terlepas dari penipu ini adalah kenalannya juga, akhirnya penipu ini udah masuk penjara. Masalahnya bukan disitu, tetapi uang yang diinvestasikan itu adalah uang untuk bisnis dengan orang tuanya di bidang properti. Menurut pengakuannya, dia gabisa cerita ke ortu tentang masalah ini karena terlalu berat. Sampai akhirnya, dia berusaha nutupi semuanya dari gaji, uang darurat, tabungan, bahkan pinjam sana sini. Dan, sampailah ke kontakku karena butuh uang untuk menutupi hutang ke teman kerjanya. Dia butuh uang yang cukup besar. Tapi, apalah dayaku uang tabunganku hanya sedikit sekali. Alhasil dengan membantu, bismillah, aku kasih uang itu untuk keperluannya. Jujur aku kasihan dan ga tega banget. Karena, dia pernah baik ke aku dulu dan rasanya ingin membantu. Lain hal dengan teman dekaatku. Dia kurang suka membantu tentang ini terutama uang. Hemm. Yasudah. Jika ini rejekiku akan kembali ke aku. Jika tidak, semoga diganti dengan yang lebih baik dan bermanfaat untuknya.
Masih banyak pertanyaan mengenai masalah dia ini. Apa memang pure masalah investasi bodong atau hal lain. Ternyata, temanku yang lain pernah kasih bantuan sejak tahun lalu sayangnya belum ada kembalian lagi. huh. Yasudahlah. Jika memang uangku sulit dikembalikan semoga Allah saja yang mengembalikan uang itu dalam bentuk yang berbeda. Semoga cong dimudahkan dibukakan pintu rezekinya yang amat luas dan diselesaikan utang piutangnya secepatnya oleh Allah. Jikalau pun ada yang ditutupi, semoga Allah ampuni dan arahkan hatinya ke jalan yang benar. Aamiin.
Dari cerita aku ini, ternyata memang aku harus bisa membaca hal dari banyak sisi. Berusaha menjadi orang yang skeptis tetapi tetap rendah hati. Dan semoga Allah selalu melindungiku, keluargaku, dan kalian pembaca dari orang - orang berniat buruk. Kebenaran milik Allah dan kepasrahan adalah milik makhluk. Alhamdulillahirabbil'alamin.
Comments